Friday, September 7, 2012

No.123

setiap orang tidak perlu harus punya suatu hal sendiri untuk merasakan sebuah pengalaman.

sebagai contoh: saya belum menikah dan belum punya anak, tapi sudah sebulan terakhir ini saya memiliki pengalaman hidup seatap bersama seorang anak kecil berumur 5 tahun.

kamu pernah nonton film Three Man and a Baby? hidup saya akhir-akhir ini rasanya seperti di film itu...
saya tinggal di kos-kosan 10 kamar, 5 pria dan 5 wanita.
salah satu dari kami suatu hari dimintai tolong untuk menjaga 2 orang keponakannya karena ibu anak-anak itu harus pergi ke luar negeri.

saya ingat sore itu saya berjumpa dengan anak perempuan 5 tahun ini, wajahnya cantik, matanya bagus dengan bulu mata lentik. saya sapa dia. "siapa nama kamu?" dia jawab: "Kayla"

besoknya ketika saya sedang di ruang makan, saya bertanya pada tantenya Kayla...
"si Kayla mana? kok gak keliatan?"
"Kayla mana? gak ada!"
"ha? itu loooh anak kecil 5 taunnn... yang keponakan loe!"
"Kayla? oooooh!! hahahahahaha... loe pasti diboongin! dia itu benci namanya... makanya kalau kenalan sama orang suka boong pake nama palsu"

BUSET! sial saya tertipu :)))

tapi sejak itu kita sering main bareng di kamar saya... mungkin karena di kamar saya ada boneka, ada action figure, ada buku cerita NODDY dan Pippi Longstocking, sehingga dia betah disitu...

kadang saya suka berpikir, apa rasanya jadi dia... di usia semuda itu harus mengalami tinggal jauh dari ibu dan ayahnya... saya suka melihat dia sarapan sambil skype sama mamanya... dan saya pikir dia menahan rindu yang teramat sangat tapi dia tidak mau memperlihatkannya karena dia tidak mau merepotkan tantenya...


ada satu peristiwa yang bikin saya langsung jatuh cinta setengah mati sama anak ini..

suatu hari saya ajak dia berenang. berenangnya di apartemen teman saya.
sambil nunggu di lobi apartemen, dia yang excited berat tiba-tiba terdiam dan matanya berkaca-kaca...

"kenapa? kok matanya berkaca-kaca?"
(saya yakin dia rindu mamanya karena sebelumnya dia cerita kalau dia suka diajak mamanya berenang)
"mmm... aku terlalu senang"
(ini yang saya suka dari anak ini.. dia jago mengalihkan pembicaraan dan jago menutupi perasaan)
"boong!"
"hehehe iya boong"
"trus kenapa?"
"mmm.. Tante Sadie, ini tulisannya apa sih?" *sambil tiba-tiba buka-buka majalah...
(damn! anak ini keren... dia gakkan ngaku dia sedih juga sehingga dia langsung cari distraction dari majalah)

dan tiba-tiba dia sudah ceria lagi, sambil tangannya pura-pura ngelap mukanya tapi tetap ke-Gap kalau satu jarinya ngucek matanya... aaaaahhh... acu sedih liatnya..

tapi sayapun akhirnya tidak mempertanyakan lagi... karena saya tau, yang namanya #theartof pretend that nothing happened itu: SUSAH. dan kalau ada yang lagi mempraktekkan hal tersebut, yang paling bener mendingan dihargain aja deh usahanya :)))

di dunia ini memang gak akan selamanya kenyamanan itu jadi milik kita terus-terusan..
mungkin saat ini dia sedang gak bisa ketemu ibunya dulu untuk sementara...
tapi saya suka spirit dia... tetap mencari kesenangan dalam hidupnya...
main games, nonton dvd, menggambar, ngobrol, tiap pagi kita bangun dari kamar masing-masing langsung joget-joget depan kamar... pokoknya apapun itu, yang penting kita harus senang-senang selalu... 

dan saya...
saya belajar cara bikin susu botol, saya belajar jalan ke supermarket sama dia, betapa seremnya kalau dia lari-lari takut ilang, saya belajar rayu anak kecil untuk mau makan, intinya saya belajar tanggungjawab... (ini saya cuman temen satu kos dia lho... kebayang gak tantenya kayak apa tanggungjawabnya? + dia lagi urus pernikahan pula... super woman!)

No.123, saya pasti nangis kalau kamu sudah gak kos di tempat saya lagi dan pindah ke luar negeri nanti... i love you always forever



1 comment:

  1. Aku suka postingan ini.
    Dan setuju banget soal menghargai #theartofpretend

    ReplyDelete