"gue selalu merasa, gue itu gak panjang umurnya.. makanya gue pengen nikah muda dan cepet punya anak"
*suatu sore yang cerah, No.131 berkata demikian. Saya terperanjat.
"Kok loe gak sedih sik sadar loe ga panjang umur? Gue aja sedih lho ngebayanginnya.."
dia senyum simpul dan menjawab: "gue gpp kok. gue ikhlas sama apa yang udah digarisin Tuhan.. Emang yah yang namanya ikhlas itu sulit tapi makin kesini makin banyak belajar..."
Lalu dia bercerita ketika bandnya main di sebuah event lalu dilemparin kaleng minuman sama penonton... di moment itu dia tetap bisa senyum dan ketawa sambil berpikir: gue harus ikhlas nih band gue dicemooh di acara ini. Ini bagian dari resiko pekerjaan gue.
Sore itu saya diberikan pelajaran hidup baru, melalui teman saya ini, mendengarkan ceritanya lalu menyadari ada hikmah yang bisa saya petik. Kisah senang, sedih, lucu, ini semua bisa jadi bahan renungan, bahan pikiran.
Karena kita gak kunjung muda, kita makin tua, makin dewasa, kita bukan lagi hanya memikirkan hura-hura belaka, kita memikirkan masa depan kita, menyelamatkan diri kita, berusaha menjadi manusia yang lebih baik, setiap harinya.
Terimakasih sudah berbagi cerita.
Tak pernah saya menduga akan mengalami sore serius bersamamu, ketika membicarakan kehidupan terasa seringan membahas konser, ketika obrolan ringan itu lalu menjadi penuh makna..
"Ikhlas"
Kata yang sederhana.
Pelaksanaannya... Sulit.
Tapi saya mau belajar.
Thursday, February 7, 2013
Tuesday, February 5, 2013
No.130
kalau diingat-ingat, saya membuat blog ini awalnya karena jatuh cinta setengah mati terhadap sepatu no.10. saya ingin mencurahkan semua yang saya rasakan terhadap dia dalam bentuk tulisan, secara #nomention, dan lahirlah mykindofperson.
sampai hari ini, dia masih menjadi teman baik saya.
tidak sedekat dulu. tapi kehadirannya selalu ada meramaikan hari-hari saya.
lalu cerita ini berpindah menuju masa kini, dimana pada suatu malam, saya nonton konser Yeah Yeah Yeahs bersama No.130.
ketika lagu Maps berkumandang, saya ikut bernyanyi keras saat Karen O melengkingkan kalimat yang saya yakin banget ngena ke semua orang...
"wait... they don't love you like i love you..."
tiba-tiba No.130 bertanya: buat siapa siiii liriknya kok nyanyinya segitunya bangeeet....
lalu pikiran saya melayang ke beberapa tahun yang lalu, ketika ada seorang pria yang mengisi hari-hari saya...yang membuat saya merasakan kalimat itu... suatu masa dimana saya merasa disia-siakan oleh seseorang.
saya pikir, demikianlah hidup saya. semua orang pada akhirnya datang dan pergi... tapi orang-orang ini... sampai saat ini tetap menjadi teman baik saya..
akhirnya saya berkesimpulan bahwa mereka memang ditakdirkan menemani saya, dengan porsinya yang hanya sebagai teman.
dan perasaan adalah sesuatu yang bisa berubah, bisa hilang, bisa digantikan orang lain.
perasaan saya dulu menjadi tidak penting... yang penting adalah kenyataan hubungan saya dengan mereka tetap baik-baik saja...
di ujung lagu ini... ketika semua orang sedang berusaha ikhlas bahwa sebentar lagi konser YYYs-nya akan berakhir, saya lirik No.130 ini...
dan tiba-tiba hati saya menjadi hangat...
*saya tahu diapun menyanyikan lirik lagu ini untuk orang lain tapi sekali lagi harus saya tekankan...
dia ada saja, sudah cukup. untuk saat ini...
sampai hari ini, dia masih menjadi teman baik saya.
tidak sedekat dulu. tapi kehadirannya selalu ada meramaikan hari-hari saya.
lalu cerita ini berpindah menuju masa kini, dimana pada suatu malam, saya nonton konser Yeah Yeah Yeahs bersama No.130.
ketika lagu Maps berkumandang, saya ikut bernyanyi keras saat Karen O melengkingkan kalimat yang saya yakin banget ngena ke semua orang...
"wait... they don't love you like i love you..."
tiba-tiba No.130 bertanya: buat siapa siiii liriknya kok nyanyinya segitunya bangeeet....
lalu pikiran saya melayang ke beberapa tahun yang lalu, ketika ada seorang pria yang mengisi hari-hari saya...yang membuat saya merasakan kalimat itu... suatu masa dimana saya merasa disia-siakan oleh seseorang.
saya pikir, demikianlah hidup saya. semua orang pada akhirnya datang dan pergi... tapi orang-orang ini... sampai saat ini tetap menjadi teman baik saya..
akhirnya saya berkesimpulan bahwa mereka memang ditakdirkan menemani saya, dengan porsinya yang hanya sebagai teman.
dan perasaan adalah sesuatu yang bisa berubah, bisa hilang, bisa digantikan orang lain.
perasaan saya dulu menjadi tidak penting... yang penting adalah kenyataan hubungan saya dengan mereka tetap baik-baik saja...
di ujung lagu ini... ketika semua orang sedang berusaha ikhlas bahwa sebentar lagi konser YYYs-nya akan berakhir, saya lirik No.130 ini...
dan tiba-tiba hati saya menjadi hangat...
*saya tahu diapun menyanyikan lirik lagu ini untuk orang lain tapi sekali lagi harus saya tekankan...
dia ada saja, sudah cukup. untuk saat ini...
Subscribe to:
Posts (Atom)