Wednesday, November 13, 2013

No.140

obrolan santai bersama dia berujung sebuah ucapan yang membuatku tersadar:

"Sedih itu kita sendiri yang nentuin kapan mau udahannya"


tuuuuuhhh.. dengerin tuh.
sedih boleh tapi ngapain dilama-lamain? 
Aku pikir masih lebih banyak yang bikin seneng kok di dunia ini daripada yang bikin sedih..


:))


Monday, November 11, 2013

No.139

konon sekarang lagi trend orang-orang olahraga lari.

sementara aku? Aku sibuk lari dari kenyataan, aku takut buat buka mataku dan telan bulat-bulat semua keadaan yang sesungguhnya.. 

Aku selalu lari, lari, lari, lari lagi, pura-pura gak tau, gamau tau, gamau liat. 

Sampai suatu hari teman baikku bilang sama aku: 

Kamu terlalu banyak excused! Jangan suka pake alesan: ini kan destiny gue.
Coba pikir lagi deh: ini destiny loe atau mindset loe?! 


Dan aku diam sejenak, sudah tau jawabannya apa,
tapi aku hanya berani bilang ke dia seperti ini:
jangan galak-galak dong udah jam 12 malam nih.. :( 


*kemudian aku lanjut lari lagi...

emang gak capek lari melulu?

Aku tau kamu cape makanya stop lari dan kabur-kaburan!
itu liat sepatu larinya aja sampe udah jebol.. 



a.k.u.t.a.k.u.t.s.a.m.a.kenyataaaannnnn...

 



Sunday, November 10, 2013

No.138

Sepatu ini milik salah satu pemuda favoritku di Jakarta....

Suatu hari dia nulis begini di twitternya: 

"Cherophobia = Afraid of being too happy because they think something tragic is going to happen soon"


ummmm...
Aku seperti berkaca ketika membaca tulisan ini..

Lalu aku berkaca-kaca.. 
Aku ini kenapa ya? 

No.138, kamu kenapa?
Kita kenapa?
Terlalu sakit yah trus gak ada obatnya?
We'll be fine pasti !!  Time heals!




Sunday, September 22, 2013

No.137



"Andai gue lahir dari keluarga yang gak broken home, gue pasti gak kayak sekarang. Sungguh gak enak mengais-ngais perhatian dari orang lain karena gak bisa dapetin itu di rumah"

ucap si No.137.

hmmm...
sejujurnya gue suka mikir yang sama bahwa gue itu anaknya kadang suka caper. 

Ibarat kata, gue pengen secure, tau ada yang peduli beneran 'ma gue, fokus 'ma gue, hal-hal yang gak bisa gue dapetin... karena jujur aja, gak ada orang yang bisa total fokus ke gue dari dulu.
gue pikir mungkin ini sudah nasib anak-anak broken home :)) 

salah gue: gue terusin capernya. jadi kadang-kadang gue terlihat rese.
Sifat caper itu yang lagi gue tahan-tahan sekarang.

Beruntungnya kalian yang memiliki masa kecil dan keluarga bahagia... gue tidak benci jalan hidup gue, hanya kadang-kadang gue senang menengok ke kebun orang lain, memandang dari kejauhan hal-hal yang gue gak bisa punya.. hanya memandang saja kok karena gue sadar banget kalau nasib orang itu memang beda-beda. 

Thursday, August 29, 2013

No.136

ketika cinta berakhir dengan macam-macam persoalan, selalu kupertanyakan satu hal... 

Akukah yang merumitkan keadaan?

*kedua sepatu ini sedang memikirkan rumitnya cinta atau mungkin rumitnya diri mereka sendiri

:)) 

Thursday, June 20, 2013

No.135

Saya punya teman baru si No.135 ini.

Itulah saya, sekelebat orang pergi, sekejab pula ada yang datang menghampiri :)) 

dia teman yang baik, menyenangkan dan cukup sabar menghadapi saya.

buat saya dia orang yang lumayan ngerti SOP-nya menghandle seorang Sadie. 

saya pikir masing-masing orang punya SOP-nya sendiri. gimana cara perlakuin dia kalau dia lagi marah, lagi sedih, lagi nyebelin, lagi seneng.. dll. 

dan si No.135 ini.. cukup berhasil walaupun lama kenalnya masih hitungan bulan. 

Foto ini diambil pas dia ajak saya disko tapi saya tolak dengan alasan lagi pake sepatu tanpa hak. 
Lalu dia parkir di sebuah minimarket, buka bagasi mobilnya kemudian bertanya: size sepatu kamu berapa? 

38.

Oke tonite is your lucky nite. 
*sambil mengulurkan sepatu mamanya yang ternyata ada di mobil.

tapi ceritanya belum berenti sampe situ. Baru 30 menit di dalam club saya menyadari sesuatu. 
Salah satu hak sepatunya patah.. 

Aaaarrghhhh!! 

Akhirnya kita berdua ketawa-ketawa sambil jalan lagi ke arah parkiran, sambil mikirin cara benerinnya sepatu ini dan gimana biar gak ketauan mamanya. 
Demi keselamatan bersama, sayapun ganti sepatu lagi...

malam itu saya senang sekali.. 
mudah-mudahan dia juga merasakan hal yang sama :)



No.134

Pemilik sepatu ini adalah teman yang baik.. Dia menyenangkan..
Dia juga sabar menghadapi gue..
Gue yang suka cari gara-gara ini..
Gue yang gak tau caranya ngubah beberapa sifat gesrek gue..

Sampai suatu hari,
Omongan gue udah sampe tahap keterlaluan.. Dan diapun pergi dari idup gue..
Dia bilang dia gamau ngomong sama gue lagi.. :(
Dia males sama gue.

Kemudian gue sedih..
Tapi gak kuasa merubah keadaan..

Kadang gue harus terima kenyataan kali ya ada beberapa sifat jelek gue yang akhirnya bikin orang pergi..

Wednesday, March 13, 2013

No.133

"Lagi deket sama si No.133 ini yah?"

*tiba-tiba suatu malam seseorang menanyakan hal itu pada saya

"Enggak kok..."

"Masa? Kok beberapa kali keliatan bareng-bareng melulu?"

*menghela nafas sejenak, saya berpikir, jawab apa lagi ya? Tiba-tiba tergerak ingin mengatakan yang sejujurnya..


"Ibarat hati saya itu kertas putih diwarnai hitam pake crayon, No.133 ini datang menbawa crayon putih. Dia coba timpa si warna hitam itu sehingga warnanya agak sedikit berubah menjadi abu-abu..
Warnanya gakkan berubah jadi merah, biru, kuning atau hijau juga.. Dia akan tetap abu-abu. Tapi untuk saya, abu-abu sudah cukup untuk saat ini"


Rupanya sang penanya belum puas..

"Gue bisa gak ikutan warnain hati loe?"
"Mmm.. gak bisa. kayaknya cuman berlaku buat orang ini deh.."
"I could be light grey, satu warna dibawah abu-abu..." (sambil senyum memikat banget duuuuh yah!!)
Lalu saya speechless.
Melihat saya terdiam, dia bertanya lagi:
"Can i make you red blue yellow or green?"

"Ummmm...no"

*dan kami berdua tersenyum satu sama lain, menyadari bahwa jawaban saya sudah menjelaskan segalanya.


saya menatap langit-langit, andai bisa ingin saat itu juga langsung teriak:

Hey dewa logika!!
See?! Am doing my homework here.. !!

Hhhhhhfffft.




Friday, March 1, 2013

No.132

Selamat datang bulan Maret 2013

Usia saya akan memasuki 33 tahun di bulan ini..

Dengan permasalahan hidup seperti anak umur 20 tahun :p

Saya rasa semua terjadi karena ada maksudnya..

Tahun ini akan saya jalani dengan berbeda.

Sudah saatnya jalan hidup ini saya rubah.

Saya tau, jalannya pasti ada banyak lika-likunya. Tapi saya mau coba tempuh sekuat tenaga semampu saya..


"Manusia itu kalau lagi sedih biasanya malahan lebih kuat. Sekarang saya baru sadar kenapa Tuhan nyiptain sedih buat kita"

:)

Thursday, February 7, 2013

No.131

"gue selalu merasa, gue itu gak panjang umurnya.. makanya gue pengen nikah muda dan cepet punya anak"

*suatu sore yang cerah, No.131 berkata demikian. Saya terperanjat.

"Kok loe gak sedih sik sadar loe ga panjang umur? Gue aja sedih lho ngebayanginnya.."

dia senyum simpul dan menjawab: "gue gpp kok. gue ikhlas sama apa yang udah digarisin Tuhan.. Emang yah yang namanya ikhlas itu sulit tapi makin kesini makin banyak belajar..."

Lalu dia bercerita ketika bandnya main di sebuah event lalu dilemparin kaleng minuman sama penonton... di moment itu dia tetap bisa senyum dan ketawa sambil berpikir: gue harus ikhlas nih band gue dicemooh di acara ini. Ini bagian dari resiko pekerjaan gue.

Sore itu saya diberikan pelajaran hidup baru, melalui teman saya ini, mendengarkan ceritanya lalu menyadari ada hikmah yang bisa saya petik. Kisah senang, sedih, lucu, ini semua bisa jadi bahan renungan, bahan pikiran.

Karena kita gak kunjung muda, kita makin tua, makin dewasa, kita bukan lagi hanya memikirkan hura-hura belaka, kita memikirkan masa depan kita, menyelamatkan diri kita, berusaha menjadi manusia yang lebih baik, setiap harinya.


Terimakasih sudah berbagi cerita.

Tak pernah saya menduga akan mengalami sore serius bersamamu, ketika membicarakan kehidupan terasa seringan membahas konser, ketika obrolan ringan itu lalu menjadi penuh makna..

"Ikhlas"
Kata yang sederhana.
Pelaksanaannya... Sulit.
Tapi saya mau belajar.





Tuesday, February 5, 2013

No.130

kalau diingat-ingat, saya membuat blog ini awalnya karena jatuh cinta setengah mati terhadap sepatu no.10. saya ingin mencurahkan semua yang saya rasakan terhadap dia dalam bentuk tulisan, secara #nomention, dan lahirlah mykindofperson.

sampai hari ini, dia masih menjadi teman baik saya.
tidak sedekat dulu. tapi kehadirannya selalu ada meramaikan hari-hari saya.

lalu cerita ini berpindah menuju masa kini, dimana pada suatu malam, saya nonton konser Yeah Yeah Yeahs bersama No.130.
ketika lagu Maps berkumandang, saya ikut bernyanyi keras saat Karen O melengkingkan kalimat yang saya yakin banget ngena ke semua orang...

"wait... they don't love you like i love you..."

tiba-tiba No.130 bertanya: buat siapa siiii liriknya kok  nyanyinya segitunya bangeeet....

lalu pikiran saya melayang ke beberapa tahun yang lalu, ketika ada seorang pria yang mengisi hari-hari saya...yang membuat saya merasakan kalimat itu... suatu masa dimana saya merasa disia-siakan oleh seseorang.

saya pikir, demikianlah hidup saya. semua orang pada akhirnya datang dan pergi... tapi orang-orang ini... sampai saat ini tetap menjadi teman baik saya..
akhirnya saya berkesimpulan bahwa mereka memang ditakdirkan menemani saya, dengan porsinya yang hanya sebagai teman.

dan perasaan adalah sesuatu yang bisa berubah, bisa hilang, bisa digantikan orang lain.
perasaan saya dulu menjadi tidak penting... yang penting adalah kenyataan hubungan saya dengan mereka tetap baik-baik saja...

di ujung lagu ini... ketika semua orang sedang berusaha ikhlas bahwa sebentar lagi konser YYYs-nya akan berakhir, saya lirik No.130  ini...

dan tiba-tiba hati saya menjadi hangat...


*saya tahu diapun menyanyikan lirik lagu ini untuk orang lain tapi sekali lagi harus saya tekankan...
  dia ada saja, sudah cukup. untuk saat ini...