Tuesday, December 18, 2012

No.129


ketika saya menerima kabar itu, setengah hati saya tidak percaya...Ncek yang saya sayangi... :(

ketika kami bertiga, sesama anaknya Ncek yang diperhatikan bagaikan anak beliau sendiri... sepanjang jalan menuju rumah duka, kami semua sibuk dengan pikiran kami masing-masing... memikirkan kenangan yang pernah kami miliki dengan beliau...

ketika sebagai manusia saya menyadari bahwa kesibukan dan kehidupan itu maju terus, terkadang saya melupakan orang-orang yang memiliki jasa di hidup saya, orang-orang yang mestinya selalu saya pikirkan, walau kenyataannya tidak bisa begitu. karena saya punya pikiran baru, kesibukan baru dan teman baru

ketika semua ini terjadi, saya akhirnya paham satu hal. saya mungkin maju terus di hidup saya, tapi kehidupan di masa lampau akan terus melekat dalam diri saya. bentuknya beda-beda, mungkin memori yang muncul tiba-tiba, mungkin dalam bentuk berpapasan gak sengaja di jalan atau sapaan di whatsapp atau facebook.   

ketika saya menyesali semua yang tidak saya lakukan, bahwa saya mestinya lebih banyak cari tau kabar Ncek, sms atau telepon, semua ini sudah terlambat. saya sadar ini cara Tuhan mengingatkan saya untuk tidak melupakan orang-orang yang LEBIH PENTING dan berhenti memikirkan orang-orang atau situasi yang BELUM SEGITUNYA

ketika akhirnya kami harus melihat Ncek di rumah terakhir beliau, melihat anak-anaknya tegar dan ikhlas menghadapi kenyataan ini, saya hanya bisa banyak berdoa dan percaya bahwa Ncek sudah di tempat yang terbaik saat ini...

you're in a Good Hand now, Ncek. :') 
  

No.128

Saya baru sadar...
Yang bikin saya merasa lelah sekali adalah karena saya berpura-pura saya baik-baik saja.

Bahkan saya bohong pada diri saya sendiri.

Saya jujur sekarang, saya miserable. Sepertinya kejujuran ini yang pada akhirnya akan menyelamatkan saya

note: this pic is taken from "we❤it" application from iphone

Thursday, December 6, 2012

No.127

Satu tentang gue yang gue pun sampe hari ini masih suka gak ngerti: gue bisa ketemu orang baru dan ngobrol 10 menit lalu bisa punya feeling kalau gue akan jadi temen deket sama orang itu.

Mungkin itu yang namanya chemistry. Sesuatu yang gue gak bisa jelasin, cuman bisa gue rasain.

Dia bilang gue kayak magnet, bikin orang ketarik mendekat. Gue gak tau siapa narik siapa tapi yang pasti kalau dia kulkas, gue tempelan kulkas yang biasa jadi oleh-oleh orang liburan.. :)

Gue kenalan sama anak ini kayaknya baru dua bulan lalu, ketemu sekali-sekali tapi selalu punya bahan obrolan yang menarik. Seperti biasa Tuhan tau cara menyemarakkan hidup gue dengan mengirimkan orang-orang yang extra-ordinary, bisa dari kisah hidupnya, pekerjaannya ataupun pola pikirnya.

Anak ini secara background kehidupan keluarga agak mirip gue, pekerjaannya sesuatu yang gue gak terlalu paham tapi jalan menuju dia yang sekarang cukup menarik untuk disimak, dia senang bercerita, dia punya istilah-istilah khas yang bikin gue kadang niru cara ngomongnya dan banyak cara pikir dia yang persis sama dengan cara pikir gue.

Suatu hari dia bilang ke gue kalau menurut dia gue itu "kurang berusaha" di dalam hidup gue ini.

Cukup bikin shock ketika orang yang baru kenal bisa-bisanya bicara begitu, walau gue tau di hidup gue ini, udah banyak yang komentar seperti itu tentang gue.

Di Desember 2012 ini akhirnya gue banyak melakukan perubahan sikap dan perenungan dan perencanaan masa depan. Apa yang terjadi di hidup gue akhir-akhir ini emang ada maksudnya. Up and down yang gue alamin itu semuanya membuka mata gue dan dengan tambahan anak ini sebagai salah satu pasukan pembuka mata saya, sepertinya 2013 akan jadi tahun yang berbeda untuk hidup gue.